Sunday 25 December 2011

Lingkungan Pendidikan


LINGKUNGAN PENDIDIKAN YANG BAIK MAUPUN YANG BURUK

BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal (sekolah) saja. Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh lingkungan.
Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mancapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada di luar lingkungan formal.

BAB II
ISI
  1. Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya. Lingkungan dibedakan menjadi lingkungan alam hayati, lingkungan alam non hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Sedangkan lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai berbagai faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial.
  1. Jenis Lingkungan Pendidikan
Mengacu pada pengertian lingkungan pendidikan seperti tertulis diatas, maka lingkungan pendidikan dapat dibedakan atau dikategorikan menjadi 3 macam lingkungan yaitu (1) lingkungan pendidikan keluarga; (2) lingkungan pendidikan sekolah ; (3) lingkungan pendidikan masyarakat.
  1. Lingkungan Pendidikan Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati, orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Pendidikan keluarga disebut pendidikan utama karena di dalam lingkungan ini segenap potensi yang dimiliki manusia terbentuk dan sebagian dikembangkan. Bahkan ada beberapa potensi yang telah berkembang dalam pendidikan keluarga.
Pendidikan keluarga dapat dibedakan menjadi dua yakni :
  1. Pendidikan prenatal (pendidikan sebelum lahir)
Merupakan pendidikan yang berlangsung selama anak belum lahir atau masih dalam kandungan.
  1. Pendidikan postnatal (pendidikan setelah lahir)
Merupakan pendidikan manusia dalam lingkungan keluarga di mulai dari manusia lahir hingga akhir hayatnya.
Sama seperti pendidikan prenatal yang tujuan adalah menjamin manusia lahir ke dunia, pendidikan postnatal ditujukan sebagai jaminan agar manusia dapat menjadi manusia yang baik dan tidak mengalami kesulitan berarti selama proses manusia hidup serta mendapat keselamatan di akhirat.
Bagaimana manusia bersikap tentang segala macam lingkungannya di luar lingkungan keluarga sangat tergantung pada bagaimana proses pendidikan keluarga berlangsung.
  1. Lingkungan Pendidikan Sekolah
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu dikirimkan anak ke sekolah. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, sekolah telah mencapai posisi yang sangat sentral dalam pendidikan anak.
Sekolah merupakan lingkungan baru bagi anak. Tempat bertemunya ratusan anak dari berbagai kalangan dan latar belakang yang berbeda, baik status sosial maupun agamanya. Di sekolah inilah anak akan terwarnai oleh berbagai corak pendidikan, kepribadian dan kebiasaan, yang dibawa masing-masing anak dari lingkungan dan kondisi rumah tangga yang berbeda-beda.
Seorang pengajar adalah merupakan figur dan tokoh yang menjadi panutan anak-anak dalam mengambil semua nilai dan pemikiran tanpa memilah antara yang baik dengan yang buruk. Karena anak-anak memandang, guru adalah sosok yang disanjung, didengar dan ditiru, sehingga pengaruh guru sangat besar terhadap kepribadian dan pemikiran anak.
  1. Lingkungan Pendidikan Masyarakat
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak sekali, ini meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertia-pengertian (pengetahuan), sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
Lingkungan masyarakat, atau lingkungan pergaulan anak. Biasanya adalah teman-teman sebaya di lingkungan terdekat.
Selain jenis lingkungan di atas, pendidikan juga dipengaruhi oleh lingkungan yang berupa Media elektronik dan media cetak. Kedua media ini sangat berpengaruh terhadap pendidikan, tingkah laku dan kepribadian anak. Kalau orang tua tidak berhati-hati dan waspada terhadap kedua media ini, maka tidak jarang anak-anak akan tumbuh menjadi anak sebagai mana yang ia peroleh dari kedua media ini.Media elektronik dan cetak ini antara lain: radio dan televisi. internet, telepon, majalah dan cerpen anak, komik dan novel.
  1. Lingkungan Pendidikan dalam Al-Qur’an
  1. Surat Ali Imran ayat 110
  1. bunyi surat dan tafsir
110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
{كُنْتُمْ} Adalah kamu” hai umat Muhammad, dalam ilmu Allah swt. {خَيْرَ اُمَّةٍ} “sebaik-baik umat yang dilahirkan” yang ditampilkan untuk manusia, {تَعْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنٌوْنَ بِاللهِ} “menyuruh kepada yang makruf dan melarang dari yang mungkar serta beriman kepada Allah”. {وَلَوْ اٰمَنَ أَهْلُ الْكِتَاب} Sekiranya Ahli Kitab beriman”, {لَكَانَ} "tentulah itu", yakni keimanan itu {خَيْرًا لَهُمْ} "lebih baik bagi mereka" {مِنْهُمُ الْمُؤْمَنُوْنَ} "Di antara mereka ada yang beriman”  misalnya Abdullah bin Salam r.a. dan sahabat-sahabatnya {وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ} “tetapi kebanyakan mereka orang-orang yang fasik” kafir.
  1. Analisis
Dalam surat Ali Imran ayat 110 dikatakan bahwa umat Muhammad adalah sebaik-baik umat. Mereka melaksanakan amar ma’ruf Nahi Munkar yaitu menyuruh pada kebajikan dan mncegah kemungkaran/maksiat. Dalam kehidupan mereka saling mengingatkan dan saling menjaga. Dalam bimbingan Rasulullah mereka hanya menyembah kepada Allah SWT.
Dalam kaitannya dengan lingkungan pendidikan, Lingkungan yang berisi orang-orang yang beriman, saling mengingatkan, dan mau mendengarkan nasehat orang yang lebih paham adalah lingkungan pendidikan yang baik. Lingkungan yang sedemikian itu akan mendukung tercapainya maksud yang dituju oleh pendidikan yaitu jaminan agar manusia dapat menjadi manusia yang baik dan tidak mengalami kesulitan berarti selama proses manusia hidup serta mendapat keselamatan di akhirat.
  1. Surat Huud ayat 100-101
  1. bunyi surat dan tafsir
100. Itu adalah sebagian dan berita-berita negeri (yang telah dibinasakan) yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad); di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada (pula) yang telah musnah.
101. Dan Kami tidaklah menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu datang. Dan sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka.
Ketika Allah swt telah menyebutkan kabar para Nabi dan apa yang dihadapi mreka bersama ummatnya dan bagaimana Allah membinasakan orang-orang kafir dan menyelamatkan orang-orang mukmin, Allah swt berfirman: { ذٰلِكَ مِنْ اَنْبَاءِالْقُرىٰ} “Itu adalah sebagian dan berita-berita negeri (yang telah dibinasakan)” maksudnya, kabar tentang mereka
{نَقُصُّهُ عَلَيْكَ مِنْهَا قَائِمٌ}yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad); di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya” maksudnya, masih ada  {وَحَثِيْدٌ}dan ada (pula) yang telah musnah maksudnya telah hancur.
{وَماَ ظَلَمْنٰهُمْ} “Dan Kami tidaklah menganiaya mereka”, maksudnya jika Kami membinasakan mereka {وَلَكْنْ ظَلَمٌوْ اَنْفُسَهُمْ} “tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri,” dengan kedustaan dan kkafiran mereka terhadap utusan-utusan Kami. {فَمَا اَغْنَتْ عَنْهُمْ ءٰلِهَتُهُمْ} “karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan-sembahan mereka” berhala-berhala mereka yang mereka beribadah dan berdoa kepadanya. {مِنْدُوْنِ اللهِ مِنْ شَيْئٍ} sesuatupun selain Allah”, berhala-berhala itu tidak berguna dan tidak dapat menyelamatkan mereka ketika mereka dibinasakan.
{وَمَا زَادُهُمْ غَيْرَ تَتْبِيْبٍ} Dan sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka. Mujahid Qatadah dan yang lain berkata: “Maksudnya kecuali kerugian, itulah sebab kebinasaan dan kehancuran mereka yaitu karena mereka mengikuti illah-illah (sembahan-sembahan) itu. maka dari itu mereka rugi di dunia maupun akhirat.
  1. Analisis
Dalam surat Huud ayat 100-101 di atas Allah menceritakan tentang kisah-kisah umat terdahulu. Allah memperingatkan tentang pelajaran yang terdapat dalam kisah tersebut dengan Firman-Nya:
مِنْهَا قَائِمٌ وَحَثِيْدٌ
Di antara negeri-negeri itu ada yang kedapatan bekas-bekasnya, ada pula yang telah musnah.
Orang yang mendengar dan membaca kisah tersebut, akan lunak hati dan tunduk  jiwanya. Keterkaitan surat Hud ayat 100-101 dengan lingkungan pendidikan adalah makna yang tersirat di dalamnya yaitu kisah tentang umat yang tidak beriman dan menyembah Tuhan selain Allah SWT. Mereka menuruti hawa nafsu dan tidak mau mengikuti nasehat dari utusan-utusan Allah yang telah dikirim kepada mereka. Mereka akhirnya binasa. Maka lingkungan yang berisi orang-orang yang tidak beriman, suka menuruti hawa nafsu, dan individualis adalah lingkungan pendidikan yang buruk karena tidak akan bisa menjamin keselamatan di dunia dan di akhirat bahkan hanya menimbulkan kerusakan dan kebinasaan.
BAB III
PENUTUP
Lingkungan sangat berpengaruh terhadap proses pendidikan. Lingkungan pendidikan ada yang baik ada pula yang buruk. Lingkungan yang baik memberi pengaruh positif pada proses pendidikan dan lingkungan yang buruk berdampak negatif bagi pendidikan.
Lingkungan pendidikan yang baik adalah lingkungan yang berisi orang-orang yang beriman dan selalu beramar ma’ruf  nahi munkar.
Lingkungan pendidikan yang buruk adalah lingkungan yang berisi orang-orang yang, kafir, fasik, dan individualis.

DAFTAR PUSTAKA
  1. Juwariyah. 2010. Dasar-dasar Pendidikan Anak dalam Al-Qur’an, Yogyakarta: Teras.
  2. Dani Hidayat, terjemah tafsir jalalain, free ware, 2010
  3. Bakar, Bahrun Abu. 2000, Terjemah Tafsir Ibnu Katsir Surat Huud, Bandung: Sinar Algesindo
  4. Tafsir Al-Maraghi 12

Thursday 15 December 2011

EKSISTENSI AL-QUR’AN SEBAGAI KITAB SUCI TERAKHIR YANG MENYEMPURNAKAN

BAB I PENDAHULUAN
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam. Al-Qur’an merupakan kitab suci terakhir yang diturunkan Allah sebagai penyempurna bagi kitab-kitab lain yang terdahulu.
Sebagai umat Islam, hendaknya kita memahami segala hal tentang Al-Qur’an. Kita seharusnya mempelajari segala sesuatu yang berkenaan dengan Al-Qur’an, mulai dari sejarah turunnya, cara membacanya dan kandungan isinya.
Dalam makalah ini, penulis berusaha menyajikan beberapa hal berkaitan dengan Al-Qur’an. Tentunya hanya sebagian kecil yang bisa penulis sajikan karena begitu luasnya ilmu tentang Al-Qur’an.
BAB II PEMBAHASAN

A.DEFINISI AL-QUR’AN
Secara bahasa, Al-Qur’an berasal dari kata qara-a (قرء) yang berarti bacaan, berbicara tentang apa yang tertulis padanya atau melihat dan menelaah. Hal ini sesuai dengan firman Allah QS al-Qiyamah ayat 17-18. Menurut QS al-Isra’ ayat 9, Al-Qur’an digunakan sebagai nama kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam surah al-Baqarah ayat 2 Al-Qur’an disebut al-kitab.
Secara istilah definisi Al-Qur’an adalah Kalam Allah yang tiada tandingannya (mu’jizat), diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. penutup para nabi dan rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril as. ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta mempelajarinya merupakan ibadah, dimulai dengan surah al-Fatihah dan ditutup dengan surah an-Nas .
Kitab suci umat Islam ini dinamai Al-Qur’an karena banyak kata-kata Al-Qur’an yang terdapat dalam ayat-ayatnya antara lain dalam surah Qaf ayat 1, surah al-Isra’ ayat 9.

B.SEJARAH SINGKAT PENYUSUNAN DAN TURUNNYA AL-QUR’AN
Surah-surah dan ayat dalam Al-Qur’an diturunkan secara bertahap kepada Nabi Muhammad selama 23 tahun masa kenabiannya (QS 17:106)
Urutan surah-surah dalam Al-Qur’an saat ini tidak sama dengan dengan
urutan turunnya surah-surah tersebut. Penyusunan surah-surah dalam Al-Qur’an diajarkan oleh Nabi Muhammad (tauqifi).
Sebelum Rasulullah SAW wafat, ayat-ayat yang turun secara bertahap ditulis pada papan-papan, pelepah korma, kulit domba dan dihapal. Pada masa khalifah Abu Bakar, tulisan-tulisan ayat-ayat Al-Qur’an dikumpulkan menjadi satu. Pada masa Khalihat Utsman, ayat-ayat Al-Qur’an disalin menjadi sebuah mushaf dengan ketua panitia Zaid bin Tsabit. Mushaf ditulis sebanyak lima buah. sebuah meshaf ditinggal di Madisah dan yang lain dikirim ke Mekah, Kuffah, Basrah. Semua penulisan mushaf setelah masa itu harus menyalin dari salah satu mushaf yang lima tersebut. 

C.NAMA-NAMA LAIN AL-QUR’AN
Al-Qur’an mempunyai beberapa nama lain yang menunjukkan kedudukannya yang tinggi dan luhur. Nama-nama tersebut antara lain:
  1. Al-furqan artinya memisahkan yang Haq dari yang Bathil nama ini antara lain terdapat dalam surah al-Furqan ayat 1.(25:1 ).
  2. Al-Kitab artinya tulisan yang lengkap, antara lain dapat ditemukan surah al-Baqarah ayat 2, an-Nahl ayat 89 dan ad-Dukhan ayat 1-3.
  3. Adz-Dzikru artinya peringatan. Nama ini dapat dijumpai pada surah al-Hijr ayat 9.
  4. At-Tanzil artinya yang diturunkan. Nama ini dapat ditemukan dalam surah asy-Syu’ara ayat 192-193.
  5. Al-Mau'idhah artinya nasihat, terdapat dalam Al-Qur’an surah 10:57 ).
  6. Asy-Syifa' artinya obat, terdapat dalam Al-Qur’an surah Yunus ayat 57.
  7. Al-Huda artinya Petunjuk, terdapat dalam Al-Qur’an surah al-Jin ayat13.
  8. Al-Hikmah artinya Kebijaksanaan, terdapat dalam Al-Qur’an surah al-Isra’ ayat 39.
  9. Al-Hukmu artinya peraturan, terdapat dalam surah ar-Ra’du ayat 37.
  10. Ar-Ruh artinya Roh. Nama ini terdapat dalam surah asy-Syuura ayat 52 .
D.FUNGSI AL-QUR’AN
1.Sebagai mukjizat Nabi Muhammad untuk membuktikan bahwa Nabi
Muhammad adalah Nabi dan Rasul Allah, dan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah, bukan buatan Nabi Muhammad.
2.Sebagai sumber segala aturan tentang hukum, sosial, ekonomi, kebudayaan, pendidikan, moral dan sebagainya yang harus menjadi pedoman bagi umat manusia untuk memecahkan persoalan yang dihadapi.
3.Sebagai hakim untuk memberi keputusan terakhir mengenai masalah-masalah yang dipertentangkan kalangan pemimpin-pemimpin agama.
4.Sebagai pengukuh keberadaaan para Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad.

E.ISI KANDUNGAN AL-QUR’AN
Al-Qur’an terdiri dari 114 surah. Surah yang terpannjang adalah surat al-Baqarah yang terdiri dari 286 ayat dan yang terpendek adalah al-Kautsar yang terdiri dari 3 ayat. Surah-surah tersebut sebagian turun di Mekkah dan sebagian turun di madinah. Surah yang turun di Makkah dinamakan Makkiyyah, pada umumnya surahnya pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq.
Surah yang turun di Madinah disebut surah Madaniyyah, pada umumnya surahnya panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan lainnya (syari'ah), menerangakan dengan rinci bukti-bukti dan dalil-dalil yang menunjukkan hakikat-hakikat keagamaan.
Secara garis besar kandungan Al-Qur’an dapat kita bagi menjadi beberapa hal pokok seperti berikut ini :
1.Aqidah/Akidah
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Al-Qur’an mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT.
Ayat tentang ketauhidan antara lain surat al-Ikhlas ayat 1-4:
قُلْ هُوَاللهُ اَحَدٌ ۱ اَللهُ الصَّمَدُ ۲ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ ۳ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُواً اَحَدٌ ٤
artinya:
Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia
2.Peringatan/Tadzkir
Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia akan ancaman Allah SWT berupa siksa neraka atau waa'id. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya dengan balasan berupa nikmat surga jannah atau waa'ad. Di samping itu ada pula gambaran yang menyenangkan di dalam Al-Qur’an atau disebut juga targhib dan kebalikannya gambaran yang menakutkan dengan istilah lainnya tarhib.
Contoh ancaman dalam surah al-Hajj ayat 72 yang artinya:
Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah: "Apakah akan aku kabarkan kepadamu yang lebih buruk daripada itu, yaitu neraka?" Allah telah mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir. Dan neraka itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.
Contoh Janji Allah dalam surah al-Furqan ayat 16 yang artinya:
Bagi mereka di dalam surga itu apa yang mereka kehendaki, sedang mereka kekal (di dalamnya). (Hal itu) adalah janji dari Tuhanmu yang patut dimohonkan (kepada-Nya).
3.Ibadah
Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi bahasa. Dari pengertian "fuqaha" ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dikerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama islam yakni seperti yang tercantum dalam lima butir rukum islam. Mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat lima waktu, membayar zakat, puasa di bulan suci ramadhan dan beribadah pergi haji bagi yang telah mampu menjalankannya.
Contoh ayat tentang ibadah dalam surah

artinya:
Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.
4.Akhlaq/Akhlak
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah. Allah SWT mengutus Nabi Muhammd SAW tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperbaiki akhlaq. Setiap manusia harus mengikuti apa yang diperintahkanNya dan menjauhi laranganNya.
Contoh ayat tentang akhlak surah an-Nahl ayat 90yang artinya:
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
5.Hukum-Hukum
Hukum yang ada di Al-Qur’an adalah memberi suruhan atau perintah kepada orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman pada sesama manusia yang terbukti bersalah. Hukum dalam Islam berdasarkan Al-Qur’an ada beberapa jenis atau macam seperti jinayat, mu'amalat, munakahat, faraidh dan jihad.
Contoh ayat tentang hukum surah al-Maidah ayat 96 yang Artinya:
Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. Dan bertakwalah kepada Allah Yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.
6.Sejarah-Sejarah atau Kisah-Kisah
Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah SWT. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa lalu atau dengan istilah lain ikibar.
Contoh ayat tentang sejarah surah al-Kahfi ayat yang artinya:
Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulkarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya."
F.MUKJIZAT Al-Qur’an
Mukjizat adalah hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi pada diri Nabi/Rasul sebagai bukti kenabiannya yang ditintangkan kepada yang ragu untuk melakukan atau mendatangkan hal serupa, namun mereka tidak mampu melayani tantangan itu. Al-Qur’an merupakan mukjizat Nabi Muhammad yang abadi. Beberapa segi kemukjizatan al-Qur.an antara lain:
1.Keindahan gaya bahasa yang tidak mungkin ditandingi ahli bahasa Arab manapun (2:23, 17:88).
2.Dari segi pemberitaan mengenai kejadian masa lalu yang terbukti kebenarannya dan sesuai dengn kitab suci sebelumnya (29:48).
3.Dari segi pemberitaan tentang hal-hal yang akan terjadi dan ternyata memang terjadi (30:2-4, 17:1).
4.Dari segi kandungannya akan hakikat kejadian alam dengan isinya serta hubungan antara satu dengan lainnya. Pemberitaan ini merupakan hal-hal luar biasa yang kemudian terungkap kebenarannya melalui penggalian ilmu pengetahuan dan teknologi. Contohnya proses kejadian manusia dalam surah al-Mukminun ayat 12-14.

BAB III PENUTUP
Al-Qur’an sebagai kitab suci yang terakhir merupakan penyempurna bagi kitab-kitab suci sebelumnya yang diturunkan Allah kepada nabi-nabi terdahulu. Al-Qur’an diturunkan sebagai pegangan umat manusia sampai akhir zaman.
Makalah di atas hanyalah sekelumit tentang hal-hal yang bisa dipelajari dari Al-Qur’an. Kita sebagai umat Islam hendaknya terus belajar dan memperdalam ilmu tentang Al-Qur’an dari berbagai sumber sebagai pagangan hidup kita.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, maka kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA
1.Departemen Agama Republik Indonesia. 1994. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Semarang. CV. Grafika Semarang.
2.Madaniy, Malik dkk.1998.Mengungkap Rahasia Al-Qur’an. Bandung. Mizan.
3.Syarifuddin, Amir. 1997. Ushul Fiqh Jilid I. Jakarta. Logos Wacana Ilmu.
4.Umar, Moch. Chudlori dkk. 1984. Pengantar Study Al-Qur’an. Bandung. PT AL-Ma’arif.
5.Zuhdi, Masjfuk. 1997. Pengantar UlumulAl-Qur’an. Surabaya. CV. Karya Abditama.