Sunday 29 December 2013

Coretan Lama


(ditulis tanggal: 12-12-2009)
Sejak Kau Pergi
Sejak kau pergi, pergi pula hasrat tuk menulis tentang keindahan
Sejak kau pergi, pergi pula kebiasaanku bertutur puitis
Sejak kau pergi, pergi pula ketegaran diriku

Meski tak pernah kuakui.... tapi sebenarnya... kaulah yang membuat segalanya indah
kaulah inspirasi kata-kata puitis yang kuucap, kaulah penopang hatiku untuk tegar.

Sekian lama ku terkurung dalam kenangan masa lalu.
Meski tipis dan tak kentara, jeratnya tlah mengikat langkahku.

keceriaan, kesenangan, tertawa, yang slama ini terlihat padaku, apakah itu hanya semu dan kamuflase?

Ah....... pergilah kenanganku...
Lepas jeratmu dari hatiku.
Biar kumelangkah meniti jalanku.

Wahai hatiku...
lepas belenggu kenangan masa lalumu...
Biarkan dirimu bebas merentang masa depan....

Duhai kekasih hatiku....  biarkan kupergi mencari jalanku sendiri


 Jika
Jika ku bilang aku ingin sendiri .... bukan berarti ku ingin kau pergi
Jika ku bilang aku ingin pergi, bukan berarti ku ingin tinggalkanmu
tapi hati ini sedang dilanda kebingungan.

Jika kubilang aku ingin sendiri, maka temanilah diriku
Jika kubilang ingin pergi, maka tahanlah diriku
cegah aku untuk berlari sendiri tanpa arah tujuan yang pasti


(Ditulis 8-7-2009)
Kenangan

Saat teringat dirimu kurasa dunia terhenti
Segala yang ada seakan berhenti bergerak
Terpana ku akan kenangan indah kita berdua,
saat jalani romantika bersama, indah, penuh kenangan

Duhai kekasih hatiku, di manakah engkau kini
Hatiku mengembara setiap waktu, mencarimu di setiap sudut relung hatiku
Masih adakah kau bersembunyi di ujung hatiku yang paling dalam
Masih bersemayamkah engkau di ruang batinku
yang tak akan pernah tersentuh oleh tangan yang lain

Duhai kekasih hatiku, adakah kau rasakan galaunya hati ini merindukanmu
Tak pernahkah kau ingat diriku dalam perjalanan hidupmu yang tlah jauh dariku
Tidakkah kau juga menyimpan kenangan terindah tentang kita di dalam hati dan jiwamu

Anak sholeh yang cerdas
Dalam sebuah kelas seorang guru bertanya kepada murid-muridnya, “ Siapa yang cinta pada  orang tua?”
Murid-muridnya serentak menjawab, “Sayaaaaaaa...!”
“Kalau orang tua kalian mati, apa kalian mau ikut?” tanya guru lagi. Murid-murid berpandangan satu sama lain.
“Coba kamu Siti?” tanya guru. Siti dengan pelan menggeleng. Guru menunjuk siswa yang lain. Semua menggeleng. Akhirnya guru bertanya kepada Khanif. “Bagaimana dengan kamu nif?”
Khanif dengan tenang menjawab, “Kalau mereka masuk surga, tentu aku mau ikut pak guru.”
“Bagaimana kalau mereka masuk neraka?” kejar guru.
Sejenak Khanif terdiam. Kemudian sambil tersenyum dia menjawab, “Yah, apa boleh buat pak, kalau gitu, biar saya cari bekal dulu dan nanti saya  yang mengajak mereka masuk surga”
Bagaimana dengan anda?
 

Wednesday 18 December 2013

Menggambar Bersama Siswa

Buat bapak ibu yang mengajar di SD atau MI, mungkin pernah kehilangan ide untuk mengajar SBK di kelas. Kadang-kadang ingin menampilkan hal yang biasa tapi menyenangkan buat anak-anak. 
Dulu, sewaktu penulis masih sekolah di SD, selalu bingung jika disuruh menggambar atau mewarnai. Biasanya tidak punya ide dan bingung jika disuruh menggambar. Gambar standar pemandangan alam dengan dua buah gunung dan matahari sedang terbit di antara dua gunung tersebut.
Saat ini jika saya meminta anak-anak menggambar, saya tekankan bahwa dalam menggambar pemandangan tidak harus diberi gunung atau jika diberi tidak harus ada 2 gunung dengan 1 matahari di tengahnya. Siswa bebas menggambar sebuah gunung atau jika mau boleh menggambar perbukitan.
Meskipun tetap saja ada siswa yang tidak puas jika gambarnya tidak diberi matahari (mungkin karena kebiasaan sejak kecil). 
Pada awalnya, janganlan menyuruh siswa langsung menggambar tanpa diberi contoh. Guru harus bisa memberi contoh saat menyuruh siswa menggambar, jika perlu, guru ikut bersama siswa menggambar, lumayan bisa menjadi hiburan dan refreshing di sela-sela kegiatan administrasi. Siswa menjadi bersemangat saat guru ikut menggambar dan mewarnai.
Guru bisa memberi beberapa contoh gambar, misalnya gambar beberapa hewan atau diprintkan tutorial menggambar hewan. Siswa bisa memilih hewan yanng disukai dan dikreasikan sendiri dengan latar belakang yang berbeda. 
Bisa juga guru mencetak gambar hewan atau kartun anak-anak tanpa latar belakang. Siswa diminta melanjutkan gambar atau memberi latar belakang yang disukai. Hasilnya akan sangat beragam.Jika sudah beberapa kali melanjutkan gambar atau menggambar dengan panduan, barulah kita minta siswa untuk menggambar bebas. 
Berikut beberapa gambar yang bisa diberikan pada anak untuk diwarnai
sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEickENjXxiliI-yB-bDQSwdUT4w_Ku-n5MtMh1zApdZk6qk-2OoCa1lQ5HhHNla-XuTjIpcJ1-IqyXfK4B5X8zPPYm7CoFMxGtFaX18cx8CQT5T2IsbL_g9hf6cj7REHV7utxICQ3Lt2G9t/s1600/Giraffe-Coloring-Pages.jpg
Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4Jh1UGhgUB_B1vzovhXYo41vjEwflWmc444pLcwVbt1in_GaylL_XuX1YwwnJHcpySRsuhx2Vnz0bPbXVWENedEHx9wr1olxrzCpEv31Pu2ZF-gMRl4pKrCDOba8Jjo9s1Uvo9YyY-LzI/s1600/Lembar-Mewarnai-Gambar-Jerapah.jpg
Sumber: http://img.aditif.net/huge/4/mewarnai-mobil-cars.jpg
Gambar-gambar yang lain bisa dicari dengan browsing di google. tentu tidak apa-apa jika dipakai tidak untuk tujuan komersial. Sayang sekali, hasil-hasil menggambar anak-anak lupa tidak saya scan, tapi sudah saya kembalikan. Senang dengan hasilnya yang lumayan memuaskan. Menggambar bukan lagi hal yang sulit  dan menakutkan lagi. Untuk sementara saya uploadkan hasil permainan mewarnai anak-anak saja.


Thursday 5 December 2013

Pagi Ini

Pagi ini habis shalat subuh malah ngenet. Ingat permintaan suami tadi malam, minta dicariin gambar ikan patin. Langsung saja browsing gambar patin dan lihat-lihat judul blog yang berisi budidaya ikan patin. Siapa tahu bisa menginspirasi. Begitu ada gambar ikan patin yang menarik langsung disimpan. Membuka beberapa blog tentang pemijahan, pembesaran dan kalkulasi keuntungan bisnis ikan patin. Seperti biasanya, jika sudah mulai browsing maka akan keasyikan lupa hal-hal lain. 
Kegiatan kopi paste artikel ke word langsung aku lakukan. hehe... biasalah, menginngat kuota internet. biar hemat kan browsing sebelum jam 6 pagi. soal tata letak artikel di dalam word bisa dilakukan belakangan. 
Setelah dapat beberapa artikel menarik dan lengkap, tinggalin dulu. Biasa, keinginan untuk bercerita lebih kuat daripada menata artikel kopian tadi. Ya iyalah, jika sudah terlanjur me-lay out artikel biar lebih nyaman untuk dibaca saat diprint menjadi buku (buku untuk dibaca sendiri maksudnya) pasti akan menghabiskan banyak waktu dan tidak rela meninggalkannya sebelum selesai, jadi lebih baik aku cerita saja dulu. 
Eh, ngomong-ngomong, sebenarnya sudah ada kolam kecil di depan rumah untuk memelihara beberapa jenis ikan. Ada patin, beberapa ekor lele, komet, juga ikan guppi di dalam ember untuk penghibur hati. Maklum, suami suka banget dengan ikan. Selain suka dengan ikan juga suka dengan menanam tanaman (meski sukanya tergantung mood juga sih). Yang jelas suka saja kalau di depan rumah banyak tanaman dan ikan yang dipiara bisa tumbuh besar. Jadi sayang kalau ikannya mau diambil buat dimasak. Untuk tanaman yang di depan rumah sih, cukup lumayan juga. Bisa menambal kebutuhan dapur. Aku tidak perlu beli cabai untuk memasak. Jika pingin bayam, maka 4 atau 5 hari sekali bisa memetik bayam yang ada di halaman. Meski tidak banyak, tapi cukuplah untuk berdua. (belum ada si kecil sih).
Waduh, ternyata sudah waktunya bersiap untuk berangkat ke Madrasah, jadi cukup segini dulu ceritanya, lain waktu diterusin lagi. Sebelum matiin laptop mau pamer dulu kolam ikan buatan suami di depan rumah (dibantuin paman sih mbuatnya). Nah, ini dia..
 Kolamnya kecil, dan bersambung-sambung menjadi tiga bagian, maklum, membuatnya kan tidak langsung sekali jadi, tapi ditambahkan belakangan untuk miara ikan jenis lain.
Wah, waktunya benar-benar mesti bersiap ni, sampai jumpa lain kali.